Persoalan lama Uighur terkait persekusi yang dilakukan oleh pemerintah China kembali mencuat. Berawal dari viralnya beberapa video keprihatinan yang digawangi oleh aktivis Uighur di AS, yang menceritakan bagaimana kondisi etnis Uighur di bawah bayang-bayang tangan besi rezim komunis China—yang berusaha merekonstruksi identitas ke-China-an etnis Uighur. Memaksa secara sistemik etnis Uighur dan etnis minoritas lainnya dengan Sinicization “Menjadi China”. Gayung bersambut, di beberapa negara terjadi demonstrasi mengutuki kekerasan fisik dan psikologisyang dilakukan oleh China terhadap etnis Uighur, tidak terkecuali di Indonesia. Secara demografi, mayoritas etnik Uighur menempati wilayah Turkistan Timur atau yang kemudian China menyebutnya Xinjiang “Wilayah Baru”. Etnis Uighur memiliki akar budaya, bahasa dan agama yang berbeda dengan etnis Han (mayoritas etnis di China). Uighur lebih dekat secara bahasa dengan etnis Turk (yang berbahasa Turkik, bukan hanya Turki, tapi juga yang t...